Jumat, 06 April 2012

Do You Really Love Me


  
 


Ia pun masih berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran lelaki yang mengejarnya. “ya ! berhenti !” lelaki itu menyuruhnya untuk berhenti, tetapi yoona tetap saja berlari sekuat tenaga.”aku tidak akan menyerah begitu saja !” kata yoona.
Yoona POV
Sebenarnya aku sangat cape karena berlari terus, tetapi aku tidak akan menyerah. ‘yoona HWAITING !’ aku menyemangati diriku sendiri.
Aku pun melirik kebelakang sesekali mencoba memastikan apakah lelaki itu masih mengejarku atau tidak. “ah, akhirnya dia tidak mengejarku lagi.sebenarnya apa yang dia mau ?”

Flashback
Malam itu aku sedang berjalan-jalan menikmati udara segar, aku berhenti karena mendengar percakapan yang mencurigakan antara donghae dengan taecyeon yang berada di seberang telephone menyebut-nyebut namaku. Aku penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan, aku pun mencoba mendekat sedikit.
“ayahnya punya perusahaan yang sangat besar dan terkenal, kenapa kau tidak memanfaatnya ?, lagi pula dulu ayahnya punya hutang yang cukup besar dengan ayahmu.arra !?” kata taecyeon di seberang sana
“tapi aku tidak bisa melakukannya hyung. Aku mencintainya bukan karena kekayaannya, aku mencintainya sepenuh hatiku” donghae mencoba memberitahu hyungnya itu.
“ah, kau itu. Dasar tidak berguna !” dengan nada yang cukup tinggi taecyeon memarahi adiknya itu.
“mian hyung, aku tidak bermaksud untuk……..” sebelum donghae melanjutkan penjelasannya taecyeon sudah mematikan HPnya.
Flashback end
“aish dasar donghae oppa, teman macam apa kau itu ?! kau pernah bilang kau mencintai ku sepenuh hatimu !!” kesalku setelah mengingat kejadian kemarin malam.
“aku memang menyayangi mu.” Kata donghae yang mendengar keluhan sahabat yang sangat ia sayangi.
ah gawat, donghae oppa!’ aku pun  berlari lagi, tetapi aku telat donghae oppa sudah menarik tanganku duluan
“jangan takut, aku tidak bermaksud jahat kepadamu” aku melihat kejujuran dari matanya yang terlihat sangat serius.
“ok, sekarang apa maumu ? apa kau mau merebut kekayaan ayahku ?” aku mencoba meminta penjelasan darinya.
“dengar, taec hyung sedang mencoba merebut saham yang dimiliki oleh ayahmu.” Jelasnya.
“sekarang dia sedang menuju ke perusahan ayahmu dengan anak buahnya untuk menyanderanya dan memintanya untuk memberitahu dimana dia menyimpan berkas-berkas itu.”lanjutnya
“mwo !! jinjja ??” aku tak percaya
aku pun langsung berlari menuju perusahaan ayahku dengan hati yang kacau, donghae pun ikut berlari.
Donghae POV
‘mian taec hyung, aku sudah memberitahu rencana mu ke yoona. Jeongmal mianhae hyung.’  Aku tidak tau harus berbuat apa lagi, dan akhirnya aku memilih untuk berada di pihak yoona.
Akhirnya kita berdua sampai di depan kantor yang menurutku cukup terkenal ini.
“yoona cepat ! taec hyung sudah hampir sampai” aku melihat mobil taec hyung yang sebentar lagi akan sampai di depan perusahaan ayahnya yoona.
“ok oppa ! kajja !!” yoona langsung meraih tangan ku untuk memberitahuku tempat dimana sang ayah berada. Aku dan yoona berlari menuju lift, setelah menunggu agak lama pintu lift itu tidak kunjung terbuka, ketika aku lihat tulisan yang berada di samping pintu lift itu ternyata lift itu sedang rusak. Aku menarik tangan yoona menuju tangga, yang sepertinya membuat ia kaget.
“ ya ! oppa !!” yoona yang merasa kaget pun berteriak.
“mian, kita sudah tidak punya waktu lagi, taecyeon hyung dan anak buahnya sedang berjalan kearah kita !”
“Ne oppa !”

“appa ! “ yoona memanggil ayahnya yang sedang sibuk bekerja dengan komputernya
“appa, kau tidak apa2kan ??”” yoona yang tampak khawatir menanyakan keadaan ayahnya.
“apa yang kau maksud yoona ? “ ayahnya bingung dengan pertanyaan anak gadisnya itu  .
“tuan im keluarlah !” teriak seseorang diluar pintu yang menurutku suara itu tidak asing, seperti suara TAEC HYUNG !!
“gawat itu suara taecyeon hyung ! “ aku memberi tahu yoona dan tuan im yang masih bingung mendengar suara hyung ku itu
Yoona POV
“mwo !? taec… taecyeon oppa !?” aku yang mendengar nama itu langsung gelagapan.
“tuan im masuklah ke kamar mandi ! “ donghae oppa yang punya ide, menyuruh appa ku masuk kamar mandi. Tanpa basa-basi appa ku masuk kamar mandi, walau sepertinya masih penuh dengan kebingungan .
“yoona bilang saja hari ini appamu sedang ada meeting ! dan selesainya nanti malam ! aku akan mengumpat di bawah meja agar tidak dicurigai .” komando donghae oppa aku dengar dengan jelas. Hae oppa pun langsung mengumpat dibawah meja kerja ayahku.
Author POV
“yoona dimana appamu ?” dengan sedikit membentak taecyeon menanyakan keberadaan appanya yoona
“ appa ku sedang meeting di luar kota, dan katanya pulangnya malam nanti.” Jelas yoona
“apa kau tidak sedang berbohong ?” taecyeon menatap yoona curiga
“ aniyo !”yoona dengan sigap menjawab pertanyaan itu.
“untuk apa aku berbohong kepada hyungnya sahabatku sendiri” yoona pun mencoba baik kepada taecyeon agar tidak dicurigai lagi.
“ baguslah kalau begitu” akhirnya taecyeon pun percaya dengan kata-kata yoona yang sangat meyakinkan.
“oh iya, apa kau tau dimana ayahmu menyimpan berkas2 penting ?” taecyeon langsung TTP (To The Point)
“molla, appa tidak pernah memberitahunya”
 “jangan berbohong YOONA !!donghae sendiri yang bilang kepadaku kalau kaulah yang menyimpan berkas2 itu ! ” taecyeon pun langsung memarahi yoona karena dia tahu bahwa yoona telah berbohong.
‘aish donghae oppa itu !’ yoona sedikit kesal dengan donghae, karena sudah memberitahu kalau yoona yang menyimpannya.
“benar aku tidak tau!” yoona yang mulai takut, mundur beberapa langkah hingga meenabrak meja kerja ayahnya. Donghae yang berada di bawah meja kerja tersebut pun kepalanya terbentur yang membuatnya kaget dan……..
Donghae POV
“aw!” o-ow aku tidak sengaja berteriak kecil. ‘semoga saja taec hyung tidak mendengar teriakan ku tadi’
Tapi aku mendengar langkah seseorang yang mulai mendekat
Dan dengan sigap……
“aish mengapa hp-ku berbunyi di saat seperti ini, hhehe mian taec hyung, aku akan mengambil di atas meja itu,”/”hp-ku bunyinya memang seperti itu, sepeerti orang berteriak. Karena bunyi seperti itu sangat unik hhehe !” yoona pun memberi alas an yang cukup masuk akal.
Taec hyung pun menatap yoona dengan penuh kecurigaan
“sepertinya dari tadi kau seperti menutup-nutupi sesuatu ?! ada apa ini sebenarnya?”
“tidak ada apa-apa kok taec hyung”
DUK! Taec hyung menendang meja kerja tuan im
Jari kelingking ku terjepit karena tendangan itu, aku berusaha untuk mengeluarkan(?) jari kelingkingku dari bawah meja tersebut, tetapi aku tidak boleh mengeluarkan bunyi agar tidak dicurigai lagi.
Aku melihat kea rah tuan im yang sepertinya sudah pegel (?) berdiri di kamar mandi, jujur aku juga sangat pegel mengumpat di balik meja yang tidak terlalu besar itu.
Yoona POV
Aku takut kalo kebohonganku ketahuan oleh taec hyung , karena tidak hanya melibatkan aku, tetapi juga melibatkan donghae oppa dan ayahku.
“hey yoona ! cepat beritahu aku yang sesungguhnya!”
“aku tidak berbohong ! percayalah padaku taecyeon oppa !”aku sudah kehabisan akal lagi, dan tidak terasa air mataku menetes perlahan, aku sudah tidak kuat lagi, aku takut.
“ok kalau itu mau mu, hey semuanya ! geledah tempat ini ! cepat !” taecyeon hyung menyuruh anak buahnya untuk menggeledah tempat kerja ayahku. Semua kertas-kertas yang berada di lemari atau pun meja pun berjatuhan. Donghae oppa aku takut, tolong aku.
“tidak di temukan apa-apa bos!” anak buahnya yang tidak menemukan apa-apa di tempat kerja ayahku pun melapor ke taecyeon hyung.
“ya, memang tidak ada di tempat ini, ada suatu tempat yang kalian tidak mengetahui keberadaannya!” oops aku tidak sengaja memberi tahu taecyeon hyung.
“yoona ikut aku !” taecyeon hyung menarik tangan ku dengan kasar untuk membawaku ke mobilnya,dan akupun terus memberontak, tetapi tenaga ku sudah habis karena anak buah taecyeon hyung sangat kuat.
Donghae POV
Oh tidak yoona di bawa oleh taec hyung. Aku tidak boleh diam saja.
Aku pun berlari sekuat tenaga, dan akupun sampai di parkiran, disana masih ada taec hyung yang masih memaksa yoona agar dia memberitahu dimana ayahnya menyimpan berkas2 yang sedang di cari oleh taec hyung  dan anak buahnya.
“yoona! Kalau kau tidak memberitahu kepadaku, akan ku bawa kau ke sebuah tempat, dimana tidak ada seseorang yang mengetahuinya!”/”dalam hitungan kelima kalau kau tidak mau memberitahu ku juga, akan ku bawa kau!”
“SATU!”
“DUA!”
“TIGA”
“EMPA….T”
“LI….”
“aku tidak akan pernah memberitahumu taecyeon hyung!” terdengar suara yoona yang masih berusaha untuk tidak memberitahu taec hyung.
“berhenti!” aku memberanikan diri untuk memberhentikan kelakuan taecyeon hyung terhadap yoona.
Author POV
“wah ada pahlawan rupanya.” Taecyeon meledek donghae.
“hae oppa !” yoona yang melihat donghae langsung tersenyum bahagia
“hyung ! apa yang kau lakukan ?!! yoona tidak tau apa-apa tentang berkas2 itu”
“hei anak kecil kau tidak usah ikut campur, ini tidak ada hubungannya dengan mu!”  taecyeon membentak donghae.
“tapi yoona adalah pacarku! Jadi ini ada hubungannya dengan ku !”
“kau ini! Kalian tangkap dia, dan habisi dia!” taecyeon menyuruh anak buah nya untuk menangkap donghae.
Donghae dengan sigap langsung menangkis dan memukul anak buah taecyeon. Tetapi beberapa kali dia terkena pukulan anak buahnya, darah pun mengucur dari bibir nya.
“hae oppa ! STOOOOOPPPPP!!” yoona yang melihatnyapun menangis dan mencoba melerai mereka. Tetapi mereka tetap saja tidak mau berhenti. Donghae pun terjatuh dan di wajahnya banyak sekali memar karena terkena pukulan dari anak buahnya taecyeon. Donghae sudah tidak kuat lagi, karena mereka itu berdua dan sangat kuat. Dia berusaha berdiri, setelah beberapa kali dia mencoba akhirnya dia berhasil berdiri. Dia menarik tangan yoona yang sudah menangis melihat sahabatnya itu berdarah-darah. Tetapi anak buahnya tetap saja tidak diam, mereka mengejar yoona dan donghae yang larinya tidak begitu cepat karena donghae masih sangat kesakitan karena pukulan orang suruhan taecyeon. Sesekali donghae terjatuh tetapi yoona membantunya untuk berdiri. Mereka berdua masuk ke dalam mall yang sangat besar, dan mereka mencari tempat persembunyian yang cocok agar tidak ketahuan oleh kawanan penjahat itu. Mereka berdua sesekali bertabrakan dengan orang lain ”mianhae” yoona yang menabrak seseorang meminta maaf.
Yoona menatap wajah donghae yang penuh dengan luka.’donghae oppa mian karena aku kau jadi seperti ini,mianhae oppa!’  yoona meneteskan airmatanya lagi.
“ayo kita ngumpet di balik dinding itu saja!” ajak donghae. “ok oppa!”
“Hhhhh….hhhh….”nafas donghae tersengal-sengal.
  “oppa, oppa tidak apa-apa?”yoona yang khawatir dengan donghae menanyakan keadaannya.
“gwencana,oppa tidak apa-apa.” Donghae tersenyum tipis.
“oppa mianhae”
“untuk apa?”
“karena aku, oppa jadi seperti ini.”    “gomawo oppa.”
“untuk apa lagi ?”
“semuanya.” Yoona tersenyum kepada donghae.
Donghae POV
‘Ah pusing ! kenapa tiba2 aku jadi pusing seperti ini ?’
Aku terduduk sambil bersender ke dinding.
“donghae oppa,oppa tidak apa-apa ?” yoona bertanya kepadaku.
“aniyo,aku tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing.”
“benar oppa tidak apa-apa ?”
“ne!” aku tersenyum kecil agar tidak membuatnya khawatir lagi.
Author POV
BRUK! Donghae pingsan di pangkuan yoona, dia sudah tidak kuat lagi. Mukanya yang begitu tampan ditutupi dengan banyak luka memar yang mengeluarkan darah.
“hae oppa !” yoona meneteskan air matanya.
“tolong ! tolong !” yoona meminta tolong kepada siapa saja yang ada di dalam mall itu untuk membantu membawa donghae ke rumah sakit. Beruntung ada security yang mendengar teriakan “tolong” yoona. Security dan yoona membopong donghae ke dalam taxi. Setelah donghae dan yoona sudah berada di dalam taxi, supir bertanya
“odiegayo ?”
“ke rumah sakit terdekat pak !” yoona menyuruh supir itu untuk ke rumah sakit terdekat.
“donghe oppa bangun!” yoona mengguncang-guncangkan badan donghae perlahan,agar donghae terbangun. Tetapi sia-sia donghae tetap tidak terbangun.
Sesampainya mereka ke rumah sakit, suster yang sedang tidak ada kerjaan dan berada di luar, membantu yoona membawa donghae ke kasur dorong yang ada di dekat pintu. suster dan yoona berlari kecil ke ruang UGD, mereka pun sampai di depan pintu ruang UGD.
“maaf, anda tidak boleh masuk.”  
Setelah beberapa lama menunggu, dokter keluar dari ruang UGD.
“tidak apa-apa, dia hanya kelelahan dan sedikit terkena benturan di kepala”
“apa sekarang aku sudah boleh masuk,dokter ?” yoona meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan itu.
“iya silahkan, tapi dia masih perlu istirahat, jangan terlalu banyak bicara dulu.”
“ok dokter gomawo!” yoona segera membungkukkan badannya untuk mengucapkan terimakasih.
  
 TBC